Panik, kecewa, sedih. Mereka yang seharusnya berkaryawisata harus terjebak di ruangan bersama Ceros yang sewaktu-waktu bisa menghabisi mereka.*
*Baca part 2
________________________
Segala
cara mereka coba untuk keluar dari ruangan tersebut. Bukan karena takut dengan
Ceros tetapi masih ada kehidupan lain yang harus dijalani. Ada keluarga, teman,
bahkan orang-orang di dunia paralel yang akan mengkhawatirkan mereka.
Buku kehidupan Raib. Ide cemerlang datang dari mereka.
Raib memiliki buku kehidupan yang dapat
membuka portal antar klan. Mereka bebas menggunakan buku tersebut untuk
berpetualangan lintas klan termasuk menuju bumi. Lega seketika sampai buku
kehidupan mereka menyampaikan bahwa ia tak bisa membukakan portal ke klan
manapun karena adanya kekuatan yang membatasi didalam ruangan tersebut.
Sia-sia. Gagal. Panik. Pasrah.
Seli, Ali, Raib seketika patah semangat.
Tak ada lagi yang bisa diharapkan. Mereka harus menghabiskan waktu mereka di
ruangan tersebut dengan dua Ceros yang mengerikan dan dilain waktu menghabiskan
waktu bersama dua kembar yang hangat dan bersahaja. Walaupun sebenarnya mereka
adalah orang yang sama. Huft.
Malam kembali datang. Sudah
berminggu-minggu mereka disana sesuai waktu di ruang tersebut. Karena
siang-malam berganti setiap sejam sekali tentunya pergantian hari juga sangat
cepat. Matahari sudah mulai tak nampak lagi. Mereka harus bersiap-siap
mengurungkan diri di gedung setengah bola. Dan tentu si kembar baik hati akan
berubah menjadi Ceros yang sangat ganas. Hari-hari mereka terlewati dengan
kegiatan-kegiatan yang sama. Monoton.
Malam itu. Selain mendengarkan Ceros yang
teriak-teriak sambil menghancurkan seluruh ruangan, mereka termenung memikirkan
jalan keluar untuk terbebas dari ruangan tersebut. Buntu. Menyerah. Tak ada
harapan. Hemmmm.
Sejam berlalu, matahari akan nampak, dan
Ceros eh si kembar menghampiri mereka dengan menawarkan hidangan yang akan mereka
makan dihari itu. Seli dan Raib masih tak selera makan memikirkan bagaimana
mereka bisa pulang. Sampai akhirnya. Mereka Kembali bertanya kepada si
kembar bagaimana cara mereka pulang. Seli cs sudah mengetahui jawaban si kembar
itu pasti “TIDAK ADA”. Tapi apa salahnya untuk tanya kembali.
“Ceros”.
Jawab si kembar. Sebenarnya Ceroslah yang bisa membantu Ali cs pergi dari
ruangan tersebut tetapi dengan satu syarat. Ceros yang terkendali. Maksudnya
apa? Selama ini Ceros merusak apapun yang ada didepannya tanpa terkendali. Jika
Ceros bisa dikendalikan maka bisa mengantar Ali cs ke klan permukaan (Bumi). Si
kembar bercerita panjang lebar mengenai Ceros yang terkendali yaitu dengan satu
benda yang dicuri orang pada saat itu. Jika ada benda tersebut semua akan menjadi mudah.
Hemmm
lezaattt masakan si kembar sudah siap. Selain mendengarkan cerita dari si
kembar tentang arah jalan pulang mereka juga harus mengisi tenaga dengan
makanan yang dimasak si kembar. Jago sekali si kembar ini masak masakan bumi. Lezat.
Malam
datang lagi. Dan kalian sudah tahu akan seperti apa. Si kembar jadi ceros.
Mereka harus bersembunyi. Yap betul. Malam-malam sunyi yang diisi dengan penjelasan
si kembar mengenai Ceros yang terkendali.
“Saya
tahu”. Ali si jenius mendapatkan jalan keluar. Sarung tangan bumi adalah
solusinya. Ali mendapatkan sarung tangan bumi saat mereka berpetualang di klan
bintang. Sarung tangan ini lah yang menjinakkan Ali saat menjadi beruang. Tak
buas dan bisa mengendalikan kekuatannya. Ali menyimpulkan bahwa sarung tangan
kebanggaannya inilah milik si kembar. Dia harus mengembalikan kepada si kembar
untuk membuat Ceros terkendali. Pemikiran Ali si jenius jarang meleset. Dia
selalu benar.
Ide
Ali mengejutkan teman-temannya.
Ali
akan memberikan sarung tangan kepada si kembar untuk menjadi Ceros yang
terkendali. Ceros tersebut akan mengantar Raib dan Seli ke klan permukaan dan
semua Bahagia.
Raib
dan Seli menentang ide tersebut. Jika Ali memberikan sarung tangan tersebut,
Ali tak bisa kembali ke Bumi. Karena dia sewaktu-waktu bisa berubah menjadi
beruang dan menghancurkan semuanya termasuk melukai teman-temannya tanpa kendali.
Sarung tangan itu lah yang membuat Ali dapat mengontrol kekuatannya.
Ali merelakan
diri untuk tetap diruang tersebut. Raib dan Seli tentunya tak akan menyetujuinya.
Apakah
ide Ali akan disetujui pada akhirnya? Apakah Ali tetap di tempat tersebut?
Apakah
mereka menunggu bantuan dari luar klan untuk menyelamatkan mereka?
Apakah
mereka akhirnya bisa meninggalkan tempat tersebut?
Tunggu
di part 4, bye bye
Masih berharap mereka dapat kembali ke bumi tanpa meninggalkan Ali😢
BalasHapus