Jumat, 30 September 2022

Analisis soal

Setelah PTS berlangsung ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan mutu seperti analisis soal.

Untuk analisis soal kali ini ada beberapa hal yang kita bedah:

1. Analisis tingkat kognitif

2. Analisis tingkat kesukaran soal.

Untuk analisis tingkat kognitif, kami menganalisis berdasarkan apa yang diinginkan soal dengan mempertimbangkan KKO dan juga menelaah maksud dari soal yang diberikan. Tingkat kognitif tersebut kami membagi dalam 6 tingkat, dari mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, evaluasi, dan juga mencipta

Analisis selanjutnya yaitu tingkat kesukaran soal. Untuk menganalisis kesukaran ada beberapa yang harus dilakukan yaitu menentukan banyak siswa yang menjawab betul kemudian menentukan banyak siswa.

TK = B/Js

Dimana TK = indeks kesukaran, B = banyak siswa menjawab benar, dan Js = jumlah keseluruhan siswa 

Untuk menentukan kategori mudah, sedang, sukar bisa melihat range dibawah ini:

TK< 0.3 (sukar)

0.3 ≤ TK ≤ 0.7 (sedang)

TK > 0.7 (mudah)

Berikut hasil dari analisis kelas xblue untuk matematika.

Berdasarkan analisis diatas dapat didapat bahwa no 1-5 merupakan soal mudah karena mayoritas siswa mampu mengerjakan dengan skor yang maksimal, bentuk soal 1-5  pilihan ganda, benar salah, dan menjodohkan dan tingkat kognitif dari soal tersebut yaitu C3 yang menerapkan pemahaman untuk menentukan dan menghitung.

Untuk 6-11 menunjukkan soal yang sedang banyak siswa yang bisa menjawab dan tetapi jawabannya belum mencapai skor maksimal, bentuk soal yaitu isian singkat dan juga soal kontekstual.

Untuk no 12 13 14 menunjukkan soal yang sulit, banyak siswa yang tidak menjawab dengan baik dan bahkan tidak dijawab. Alasan yang disampaikan siswa yaitu waktu yang kurang dan juga kurangnya latihan soal soal hots dalam bentuk soal kontekstual. Selain itu kesulitan soal yang membuat siswa tidak mendaptkan ide untuk mengerjakan. Menanggapi hal diatas, saya harus sbanya melatih siswa untuk tipe soal kontekstual tidak hanya untuk mendapatkan nilai bagus tetapi juga kebermanfaatan materi.





Bersyukur

 1. Ilmu baru

Tentu saja dapat ilmu baru, karena banyak belajar, mendengar, membaca dari diklat maupun eksplor sendiri. Semakin kita belajar semakin banyak kita tahu

2. Semangat baru

Liburan ya liburan, sesibuk apapun luangkan waktu untuk berlibur menghilangkan penat dan mengembalikan kreativitas

3. Tanggungjawab terselesaikan

Mau dimanapun, kapanpun, tanggungjawab ya harus selesai. Mau liburan berminggu minggu kalau ada amanah ya harus diselesaikan. Jadi sebenarnya liburan adalah waktu yg tepat untuk menyelesaikan hal hal yang tidak bisa terselesaikan saat dikantor. Banyak hal yang bisa dilakukan

4. Selflove

Gak tahu lagi, memang banyak hal yg bisa dilakukan saat liburan, diluar dari pekerjaan saya bisa melakukan hobi saya merakit gundam, mendengar musik, jalan2.

5. Siap untuk menyambut pertengahan semester....... 

Halo hari senin, saya datangggggg







Refleksi liburan

Liburan yang ditunggu datang juga, setelah bergelut dengan soal, adminitrasi PTS, dan juga pelaksanaan PTS. Tidak lupa menyelesaikan hasil PTS yang dikirimkan orang tua sebagai pertanggungjawaban kami dalam membimbing putra-putra mereka. Mereka sangat antusias menanti hasil PTS, karena keingintahuan mereka terhadap pencapaian anaknya setelah setengah semester bersekolah di Sekolah Bina Bangsa.

Libur seminggu akhirnya datangggggg.
Upssss, tunggu dulu banyak yang harus dilakukan dalam seminggu "libur" itu. Mulai dari mematangkan tatatertib sekolah dan asrama yang menjadi pedoman kami dalam bertindak. Cukup panjang pembahasannya karena kami menginginkan tatatertib yang tidak hanya mengatur tetapi juga mendidik. Selain pembahasan tata tertib, kami guru juga diberikan kesempatan untuk menganalisis soal PTS, apakah baik/tidak soal tersebut. Tentu saja sebagai bahan refleksi kami dalam pembuatan soal. Belajar lagi, buka buku lagi kami lakukan untuk menganalisis soal, dari tingkat kognitif sampai menentukan tingkat kesukaran soal.
Yeay selesaiiiiiii..

Eitsss jangan dulu, masih ada blog. Kami harus berkeliling blog sesama guru untuk berbagi pengalaman dalam mengajar ataupun berbagai ilmu yang lain. Sangat menarik tulisan tulisan teman-teman. Kosa kota baru, pengalaman baru, ilmu baru, input baru. Terimakasih tulisannya teman-teman. Sangat menginspirasi sekali. Hehehe. Jangan lupa komen saya di balas yak.

Blog sudah dijelajahi, yuks liburan. Eitss belum dulu, masih ada diklat 40jp yang harus diikuti. Diklat tersebut garis besar menjelaskan mengenai modul ajar, profil pelajar pancasila yang sangat cocok untuk kurikulum yang sedang diterapkan disekolah. Diklat yang berlangsung 5 hari, banyak sekali ilmu yang didapat. Mungkin saran saya sesuai dengan tema diklat yang mengarah ke modul ajar, jadi pembahasannya juga harus fokus ke modul ajar saja biar materi yang didapat tajam dan lebih detail. Dapat ilmu baru tentu dan yang paling saya sukai yaitu adanya sharing momen dari guru mengenai praktik baik disekolah yang menjadi inspirasi guru lain saat mengajar disekolah. 5 hari diklat, 5 kali lipat juga ilmunya hehe.

Lanjut, mau liburan gak? Tentu mau.
Eits gak boleh, kan sudah ikut diklat harus diterapkan donk. Siap bos.
Saya menerapkan apa yang kami didapatkan dari diklat ke modul ajar, jadi tidak hanya melihat, jadi saya juga menerapkan langsung ke modul ajar yang saya buat seperti pencantuman pemahaman bermakna dan pertanyaan pemantik yang juga penting dalam modul ajar.  Selamat belajar. Memang masih banyak kekurangan tapi percayalah semua kan baik pada waktunya. Heheh

Terus liburannya gimana? Hehe saya ambil satu hari untuk liburan sebentar. Bukan hanya untuk senang senang tetapi mengembalikan kreativitas, ide ide, dan juga tenaga agar bisa beraktivitas lebih keren lagi. Menjadi guru yang tidak hanya mengajar tetapi juga mendidik.

Terimakasih liburan yang produktif

DIKLAT 40 JP (MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA)

 

REFLEKSI

  • Apa yang didapat dalam 40Jp? banyak ilmu  yang didapat dalam diklat 40JP (5 hari)
    1. mengenal kurikulum merdeka
    2. mendalami dimensi dan tema Profil pelajar pancasila
    3. mem-breakdown CP ke ATP dan tujuan pembelajaran
    4. perencanaan sampai tahap aksi dalam projek penguatan profil pelajar pancasila
    5. bagaimana membuat bahan ajar, ppt, video yang menarik untuk siswa
    6. membuat/memodifikasi modul ajar
    7. syarat minimal struktur dari modul ajar
    8. mendalami komponen dari modul ajar seperti pertanyaan pemantik, pemahaman bermakna, asesmen.
  • Apa yang paling menarik? Jelaskan
Sebenarnya diklat yang saya ikuti kali ini hampir sama dengan diklat pada umumnya, penyampaian materi setelah itu tanya jawab. Namun ada beberapa part yang saya suka dari diklat ini yaitu pemateri mempersilahkan guru-guru untuk sharing praktik baik ataupun tanggapan ditengah-tengah materi yang disampaikan. Jadi kami tidak hanya melihat tulisan dan penjelasan saja, namun kami juga mengetahui kondisi real dari perwakilan guru. Selain itu, adanya fasilitas pertanyaan interaktif dari pemateri melalui menti meter. Hal itu sangat bagus menurut saya, beriteraksi kepada seluruh peserta, dan bisa dijadikan bahan diskusi.
  • Apa yang paling membosankan? Apa penyebabnya
Mungkin kalau disebut membosankan, menurut saya tidak. Materi yang disampaikan cukup jelas. Namun saya menyarankan materi yang disampaikan berfokus pada modul ajar sesuai dengan tema yang diambil, tidak begitu meluas kepembahasan lain. Dengan pembahasan materi lain, kami mendaptkan ilmu yang sangat banyak, namun tidak begitu mendalam. Lebih baik satu topik, mendalam sampai tuntas.
  • Langkah apa yang akan diambil weekend ini?
Dengan bekal diklat kali ini, pernyataan pemantik dan pemahaman bermakna ternyata memiliki pengaruh dalam pembelajaran, yaitu membuat anak tahu mengapa harus mempelajari materi ini. Selain itu, tetap dengan konsep yang telah saya lakukan, mematangkan materi prasyarat (jika masih banyak siswa yang tidak menguasai materi prasyarat) dan kemudian materi inti. Dan sat hal lagi yang perlu diingat selalu, buatlah pembelajaran yang menjadikan siswa menjadi subjek utama bukan menjadi objek. 
  • Rencana apa yang akan dijalankan untuk siswa/sekolah semester ini?
menjalankan kewajiban seorang guru yang baik dan memfasilitasi siswa untuk berkembang dan berkarakter. Memperbaiki administrasi sesuai ilmu-ilmu yang didapat. Selalu berinovasi dan terus belajar menjadi guru yang keren.
  • Jika Anda menilai diri sendiri. Nilai tertinggi 10 yaitu Anda merasa terinspirasi dan mendapatkan inti dari workshop yang ada. Sedangkakan angka 1 adalah Anda merasa tidak mengerti dan tidak tahu apa yang harus dikerjakan. Berapa nilai Anda? jelaskan
Nilai 7, materi mudah dipahami dan sangat menginspirasi, namun alangkah baiknya fokus pada  satu hal, agar ilmu yang didapat tajam dan menyeluruh tidak terbagi=-bagi pada materi lain. 
Terimakasih ilmunya :)

Sabtu, 24 September 2022

:)

 

Masih belajar, masih terus berkembang, memang kadang hasilnya kurang terlihat tapi percayalah small steps are also progress. Menjadi seorang pendidik bukanlah sesuatu yang mudah bagiku. Tidak hanya fokus pada penyampaian materi, transfer pengetahuan, tetapi bagaimana membentuk karakter siswa yang baik pula. Membuat nyaman, mungkin itu yang saya lakukan pertama. Dengan membuat nyaman, pembelajaran akan lebih hidup dan mereka bisa "nurut". Akankah berhasil? Tentu kita coba semua cara yang bisa dilakukan untuk mencapai pembelajaran yang baik dan  mendidik. Nyaman- berarti saling menghargai, merasa aman, merasa senang, tidak ada tekanan. Jika mereka sudah tidak nyaman kepada kita, apapun cara kita dalam mengajar hasilnya tidak akan makimal.

Apa yang bisa dilakukan  untuk "nyaman"? Mengamati dan memahami siswa

Pembelajaran yang menyenangkan juga diperlukan untuk menambah motivasi belajar. Tetapi bukankah pembelajaran menyenangkan juga dipengaruhi oleh pembawaan guru yang menyenangkan pula? Menurut saya iya, itulah mengapa "nyaman" perlu diciptakan antara siswa dan guru. Dalam setengah semester ini saya belajar banyak mengenai membuat nyaman siswa dengan memahami dan bagaimana mengendalikan mereka. Sulit, gak bisa, selalu terlintas. Namun dengan belajar dan mencoba, kita akan tahu jawabannya. Banyak input yang didapat dalam semester ini seperti pengendalian kelas, dari kebersihan, metode, kesadaran dan lain sebagainya. Bisa menjadi bekal kami untuk menjadi pendidik yang baik untuk siswa.

 Untuk persiapan tengah semester berikutnya, saya mencoba untuk menerapkan metode yang lebih menyenangkan agar semua termotivasi dalam belajar. Kita tahu math itu abstrak, jadi sebagai guru dan pendidik harus bisa bagaimana mencari cara agar sesuatu yang abstrak itu menjadi mudah untuk dipahami. Saya juga selalu tepat waktu dalam memulai pembelajaran dan itu akan terus saya lakukan untuk memberi contoh kepada siswa bahwa tepat waktu adalah kunci kelancaraan semua hal. Dan bisa menjadi karakter baik. Mungkin yang bisa saya garis bawahi adalah tidak memulangkan siswa walaupun masih 5 menit. Taat waktu, komitmen waktu itu yang utama.

Untuk masalah idola dalam dunia pendidikan, jujur saya tidak punya idola. Yang terus saya lakukan sekarang adalah bertanggungjawab dengan apa yang dikerjakan dan juga melakukan segala sesuatu dengan hati. Terus belajar pastinya. Berharapnya, saya bisa berkontribusi untuk dunia pendidikan, dengan small step dulu seperti menjadi pendidik yang bener bener "bener" . karena generasi muda sekarang adalah penerus bangsa. Jadi sebagai pendidik lah kita dapat mencetak generasi yang berkarakter untuk meneruskan kehidupan bangsa ini :)

 

 

Kamis, 15 September 2022

FREEDOM WRITER

Guru yang tulus dan sangat luarbiasa. Itulah kalimat yang cocok untuk bu Erin "Freedom Writer 2007". Tak pantang menyerah, terus dan terus yakin bahwa yang dikatakan orang "tidak berguna" suatu saat akan menjadi "berlian" yang membuat semua orang terkagum-kagum.

Benar saja. Usaha yang tak mudah, sampai mengorbankan apapun berbuah manis. Sangat Manis.

Bu Erin, guru baru yang mungkin tidak tahu apa-apa mengenai kondisi lingkungan barunya langsung dihadapkan dengan kondisi kelas yang luarbiasa. Namun luarbiasa dalam konotasi negatif. Kelas penuh dengan kebencian, perkelahian karena isu rasisme. Saling serang untuk membuktikan ras yang paling benar dan kuat katanya. 

Kaget? Pasti kaget. Bu Erin yang seorang guru baru harus dihadapkan dengan persoalan seperti itu. Tak kehabisan akal bu Erin memikirkan cara untuk mengatasi hal-hal seperti itu, seperti memberikan pengertian kepada mereka, memberikan contoh konkret, dan membuat mereka merasakan apa dampak yang dilakukan jika perkelahian, dendam, kebencian tetap mereka pertahankan. Tak semudah membalikkan telapak tangan untuk "mengubah" mereka. Bu Erin menerapkan beberapa strategi yang bisa diterapkan seperti study tour dan juga menulis jurnal diri. Tak ada dukungan internal dan juga ditentang menjadi tantangan bu Erin, Tetapi bu Eri tetap kokoh untuk menjadikan mereka "berlian" dengan meminta dukungan eksternal sekolah. 

Bu Erin rela untuk menjalankan dua pekerjaan sampingan sekaligus demi memenuhi kebutuhan buku baru buat para siswanya. Bu Erin memilih buku seperti The Diary of Anne Frank yang diharapkan dapat meluluhkan hati para siswa dikelas. Ternyata strategi bu Erin yang mengkonsumsi dan memproduksi teks sangat berhasil membuat mereka tahu apa itu solidaritas dan juga saling memiliki, berbeda membuat semua akan lebih berwarna bukan membuat perselisihan. Motivasi juga bu Erin sampaikan, jika ada orang mengatakan kau "sampah" maka biarkan mereka menunggu sampah itu menjadi "berlian". Bu Erin menjadi guru yang dicintai oleh siswa dikelasnya atas segala bantuan, dukungan yang mampu menjadikan kelas bak "neraka" menjadi kelas "impian" bersama. 


:)

Senin, 12 September 2022

LEAN ON ME

 

Joe Clark, banyak hal yang bisa diambil dari tokoh ini. Seorang kepala sekolah yang mampu mengubah sekolah "bobrok" menjadi sekolah "baik". Langkah cepat diambilnya unuk mempertahankan eksistensi sekolah yang dipimpin. 

1. Berani, melakukan segala sesuatu dengan berani dengan pertimbangan menyelamatkan masa depan siswa disekolahnya. Joe Clark sangat cepat mengambil keputusan awal yaitu membasmi pembuat masalah di sekolahnya. Walaupun banyak protes atas keputusannya itu, Joe Clark tetap menghadap kedepan karena fokusnya adalah masadepan siswanya

2. Tegas dan mendidik, Joe bertemu Sam (salah satu siswa yang dikeluarkan). Sam memohon untuk tidak dikeluarkan. Dengan menggunakan data (catatan sekolah Sam), Joe tetap mengeluarkannya. Karena kelakuan Sam itu dapat menghancurkan masa depannya dan orang lain. Joe menanyakan kesalahan sam (Walaupun sebenarnya Joe sudah megetahuinya), dan Sam menjawab "menghisap ganja". Tahu apa yang dilakukan Joe kepada Sam? Joe meminta sam melompat gedung. Sam tak mau karena ia tahu kalau melompat gedung dirinya akan mati. Itulah yang diajarkan Joe, Sam akan sama-sama mati jika melompat gedung atau menghisap ganja, cuma waktunya yang berbeda cepat atau lambat.

3. Kepemimpinan yang tepat, mungkin banyak orang beranggapan bahwa Joe adalah pemimpin yang otokratis yaitu pemimpin yang semua perintahnya harus dituruti. Tetapi pemimpin gaya seperti ini juga tidak hanya tahu memerintah saja tetapi memberikan rumusan masalah dan juga solusi sehingga bawahan tinggal langsung menjalankan saja. Mungkin Joe memilih model kepemimpinan ini karena kondisi sekolah yang kritis dan cepat diselamatkan. Mungkin kalau Joe lebih memilih gaya yang lebih demokratis, dampaknya akan terasa lama dirasakan.

4. Memotivasi dan disenangi, tak hanya fokus akan hasil saja, Joe melihat langsung proses dari siswa dan juga memotivasinya. Memberikan semangat, dorongan, agar mereka yang sedang berjuang merasa diberi penguatan dan saling memiliki. Di ending film, Joe terkena kasus pelanggaran kode etik pengamana, semua siswa berkumpul mendukung Joe, karena mereka tahu apa saja yang dilakukan Joe adalah untuk mereka.


:)

Jumat, 09 September 2022

Semoga tersemogakan

 

Perjuangan yang tak singkat. Berbulan-bulan. Berlembar-lembar untuk mendapatkan 1 lembar "ijin" itu. Asing, baru, tak tahu apa-apa, belajar lagi, baca lagi, selalu mewarnai proses berbulan-bulan itu. Keliling-keliling, cari-cari, edit-edit, buat-buat adalah bagian proses dari lembaran yang banyak itu.

Akhirnya sidang dimulai. Waktu sudah ditentukan. Kami menyiapkan segala sesuatu untuk mendapatkan nilai atas dari lembaran mereka. Yaps, dokumen, personil, sarana prasarana, kami siapkan sedemikian rupa agar memenuhi yang diinginkan mereka. 

Pagi sekali kami datang, untuk mengecek hal-hal kecil seperti membersihkan papan tulis yang kotor, persiapan dokumen, persiapan jamuan dll. Sudah sangat siap kami, siap sekali. Namun, ternyata waktu yang telah ditentukan mereka sendiri dilanggar sendiri. MOLOR kata orang. Tak perlu mengeluh tak perlu memperlihatkan kekecewaan kami siap melayani mereka. 

Mereka datang......

Saya dan rekan saya bertanggung jawab pada isi proposal, dari kurikulum, proses pembelajaran, sampai ke perangkat ajar. Lengkap secara administrasi katanya. Wah senang sekali, perjuangan berbulan-bulan membuat tumpukan lembaran itu terbayar lunas. Masukan-masukan tetap kami terima. Kami menjawab sesuai apa yang kami pelajari dan buat pada proposal. Masih banyak kekurangan? Kami berusaha melengkapi semua. 

Setelah mereka memotret semua, mereka memberikan feedback kepada kami, nyaman katanya, bagus katanya, kurang dikit sana sini katanya, dan yang membuat perdebatan adalah luas tanah. Bukankah sekolah yag terpenting SDMnya? Fasilitas akan melengkapinya....Terus luas lahan buat apa? Entahlah...

Kami sudah memcoba memberikan yang terbaik, tapi ada beberapa hal kecil yang bisa kami perbaiki kedepannya seperti menyalakan lampu, menyiapkan ruang dengan jauh lebih baik lagi, dan mencoba berani mengutarakan kalau mereka mungkin ada miss miss dalam memotret. Masih belajar

semoga mendapatkan  hasil maksimal

Semoga yang disemogakan tersemogakan

Minggu, 04 September 2022

KEKANAKAN

 

sedikit sensitif, banyak marahnya  hahahha

sedikit dewasa, banyak kekanakannya, hahhaha

yang sering dikatakan orang. Aku hanya senyum-senyum sendiri karena benar juga kata mereka. 

Mungkin orang itu sedikit berbeda tetapi banyak samanya juga. Jadi pemikiran orang seharusnya sedikit banyak pasti sama bukan? Tahu baik buruk pastinya.

Tapi mungkin caranya saja yang berbeda. 

Tapi jika tak menyukai cara seseorang apakah salah? Apalagi sudah menggangu diri. 

Tapi niatnya baik. Terus gimana? 

Apakah harus membiasakan diri walaupun mengganggu stabilitas diri?

ENTAH... WAKTU SAJA NANTI YANG MENJAWAB

KETAWA NGAKAK BERSAMA LAGI

Pas 3 Bulan tidak menyentuh Blog. Semoga pembaca setia tidak merindukan saya yak. Wkwkwk. Saya menulis ini sambil raportan btw. Raport hasil...