Sabtu, 30 Juli 2022
Kontradiksi
Kamis, 28 Juli 2022
Selasa, 26 Juli 2022
Mulai nyaman
Senin, 25 Juli 2022
SEMANGAT
Minggu, 24 Juli 2022
Lebih
Ingin berlebih itu manusiawi
Lebih nikmat,
Lebih rizki,
Lebih skill,
Lebih teman,
Lebih saudara,
Lebih relasi,
Namun, jika lebih itu sudah didapat, apa yang akan dilakukan?
Bersyukur itu pasti,
Yang terpenting adalah tetap semangat, tetap konsisten, tetap melakukan hal yang baik, tetap berupaya menjadi orang yang tidak mengecewakan.
:)
Semangat, besok senin nih
Sabtu, 23 Juli 2022
Happy weekend
Jumat, 22 Juli 2022
CUKUP
Kamis, 21 Juli 2022
:)
Rabu, 20 Juli 2022
Sebelum Pulang
Harus ikut alur saja, berikan yang terbaik setiap langkah yang diambil.
Berdoa jangan lupa agar selalu dipermudah. Senyum selalu :)
Semoga yang kita lakukan barokah
Selasa, 19 Juli 2022
sebelum tidur
Senin, 18 Juli 2022
Gajah-Tulus
Mereka menertawakan
Mereka panggilku gajah
Ku marah ku marah
Kini baru ku tahu
Puji didalam olokan
Mereka ingatku marah
Jabat tanganku panggil aku gajah
Punya otak cerdas aku harus tangguh
Bila jatuh gajah lain membantu
Tubuhmu disituasi rela jadi tamengku
Wajar bila terlalu cepat marah
Kecil kita tak tahu apa-apa
Yang terburuk kelak bisa jadi yang terbaik
Yang terburuk kelak bisa jadi yang terbaik
Minggu, 17 Juli 2022
Terus belajar
Dimanapun, kapanpun, dengan siapapun kita bisa belajar. Belajar tak melulu di sekolah. Semua yang kita lakukan, rasakan, lihat, dengar adalah pembelajaran.
Tak pernah berhenti belajar, karena hidup tak pernah berhenti mengajarkan
Tak perlu juga melihat apa yang orang pelajari, fokuslah apa yang perlu kita pelajari dan kita butuhkan. Tak perlu sama, semua orang memiliki fokus yang berbeda.
Sama halnya seorang pengajar. Seorang pengajar harus terus belajar. Belajar bagaimana membuat siswa mengerti dan paham dengan apa yang kita sampaikan melalui metode yang menarik.
Hari ini, saya belajar e-book. Buku elektronik yang menarik, interaktif, dan membantu dalam memfasilitasi belajar siswa. Butuh kreativitas, butuh kemauan, butuh pengetahuan itu yang saya pelajari dalam Workshop online pembuatan e-book yang dilaksanakan oleh AISEI dan PSSDM. 3 hal tersebut dapat mengantar kita dalam menciptakan bahan ajar dalam bentuk e-book yang sangat menarik untuk siswa
terimakasih Ilmunya
Sabtu, 16 Juli 2022
Nyaman
Jumat, 15 Juli 2022
KEBERSAMAAN DAN KECERIAAN
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) telah selesai. Serangkaian kegiatan yang menarik telah dilaksanakan. Tinggal saatnya penutupan acara yang diisi dengan keceriaan dan kegembiraan.
Dimulai dengan penanyangan video flashback yang keren, makan malam bersama, sampai berjoget bersama menandakan kebersamaan dan keceriaan. Terimakasih atas segala kerjasamanya :)
Kamis, 14 Juli 2022
MPLS
13 Juli 2023
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau yang biasa disebut MPLS sedang dilaksanakan oleh hampir seluruh sekolah sebagai rangkaian acara penyambutan siswa baru. Tak terkecuali sekolah kami, Sekolah Terpadu Bina Bangsa. Sekolah yang juga berfokus pada pembinaan sepakbola ini, melaksanakan MPLS dalam 1 hari dengan berbagai sesi acara dengan tujuan mengenalkan lingkungan sekolah, sebagai wadah untuk saling mengenal dan juga mempersiapkan diri untuk menjalankan tahun ajaran baru. Kegiatan ini sangat penting untuk saling mengakrabkan diri mengingat siswa di sekolah kami berasal dari berbagai daerah di Indonesia, tidak hanya beda kota saja, melainkan berbeda provinsi bahkan berbeda pulau.
Kami kemas acara MPLS dengan 4 sesi acara yaitu pembukaan dan pemaparan materi, indoor games, outdoor games, dan juga malam penganugrahan pemenang. Kami berkolaborasi dengan pelatih untuk membuat acara yang menarik dan berkesan. Sebelum acara dimulai, semua siswa dibagi menjadi 4 kelompok besar untuk menjadi tim dalam menyelesaikan games yang diberikan. Mereka juga diminta untuk membuat bendera, yel-yel, dan juga memilih ketua kelompok. Setelah itu, acara pembukaan dan pemaparan materi dimulai.
Acara pembukaan dibuka oleh MC dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai bentuk rasa nasionalisme kami terhadap negara tercinta Indonesia. Setelah itu, acara dilanjutkan sambutan oleh plt kepala sekolah. Pemaparan materi MPLS sebagai penutup sesi pertama disampaikan oleh dua pemateri yang sangat luarbiasa yaitu Direktur Teknik Safin Pati Sport School, Coach Eduart dan Konsultan Pendidikan di sekolah kami yaitu Dr. Capri Anjaya. Materi yang disampaikan cukup menarik seperti pengenalan sekolah, asrama, peraturan, sampai motivasi kepada siswa.
Sesi kedua dan ketiga yaitu indoor games dan outdoor games. Game yang dipilih tidak hanya berfokus pada kesenangan saja namun juga melatih teamwork setiap tim. Total game yang dimainkan yaitu 10 game "team building". Secara keseluruhan acara berjalan dengan sangat baik.
Setiap acara pasti perlu direfleksikan untuk memberikan pembelajaran yang baik untuk acara selanjutnya. Dalam acara MPLS, saya berperan menjadi PIC tim dan PJ Pos game yang berkolaborasi dengan pelatih. Saya sudah mempersiapkan alat-alat yang diperlukan untuk pos game sebelumnya acara sehingga saat acara tidak ada yang terlupa. Selain itu, saya juga membantu menyiapkan bahan dan perlengkapan untuk kegiatan MPLS agar MPLS dapat berjalan dengan lancar. Untuk area of improvement adalah adanya koordinator lapangan untuk mengatur siswa saat perpindahan pos agar lebih rapi. Dalam kegiatan MPLS ini juga saya belajar dalam mengondisikan siswa saat menjadi PIC tim seperti tegas dan mencapai tujuan yang diinginkan. Ilmu tersebut yang bisa diterapkan saat saya mengajar di sekolah.
terimakasih atas segala kerjasamanya,
Mohon maaf jika masih banyak kekurangan,
keep learning, keep smile :)
Selasa, 12 Juli 2022
PENYAMBUTAN PESERTA DIDIK BARU
_______________________
12 Juli 2022
Sesuai yang telah direncanakan, hari ini merupakan hari pertama peserta didik baru untuk datang ke sekolah. Mereka tampak antusias ditemani keluarga besar mereka. Yap.. keluarga besar karena tidak hanya hanya orangtua yang datang, tetapi juga kakek nenek, saudara pun ikut menemani. Mereka yang sangat antusias tersebut ditambah lagi datang dari tempat yang jauh, beda kota, beda provinsi, bahkan beda pulau, memotivasi kami membuat acara penyambutan peserta didik baru yang meriah.
11 Juli 2022 ternyata baru kami rencanakan acara tersebut. Mepet? yap betul sangat mepet sekali dengan waktu semalam harus menyiapkan semua untuk acara penyambutan peserta didik baru esok hari. Tidak perlu mengeluh, kami mempersiapkan semua keperluan sesuai jobdesc masing-masing.
Hari H dimulai, berharap semua yang kami siapkan dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada orangtua dan peserta didik baru. Acara sukseskah? Acara berjalan sesuai yang telah direncanakan, namun tentu masih ada kekurangan karena kurang matang dalam persiapan acara. Semoga saja, acara yang akan dilaksanakan tidak memiliki persiapan yang mepet seperti acara hari ini. Masih banyak yang harus diperbaiki seperti rundown acara yang harus jelas dengan pj masing-masing, koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti asrama, marketing harus lebih intensif lagi agar tidak terjadi miskomunikasi.
Untuk peran saya pribadi, saya ditugaskan untuk membuat dan menggandakan surat pernyataan siswa juga menggandakan SOP asrama bersama rekan saya. Alhamdulillah semua dapat terlaksana dengan baik. Saya berusaha melaksanakan tugas dengan maksimal walaupun tetap masih banyak kekurangan. Saya juga membantu dibagian regristrasi karena rekan saya pada bagian tersebut sangat keteteran. Selain itu, saya juga membantu mengkondisikan siswa untuk mengikuti serangkaian acara. Harapannya jika acara bisa diulang, kami akan mempersiapkan acara dengan baik dan matang. Semoga menjadi pelajaran kita semua untuk menjadi baik kedepannya.
:)
Minggu, 10 Juli 2022
Baru?
___________________________________________________________________________
Sesuatu hal yang baru perlu ilmu baru dan perlakuan baru juga,
Perlu waktu untuk menyesuaikan. Perlu waktu untuk belajar.
Gak tahu arah?
Awalnya pasti gitu, karena sesuatu hal yang baru adalah hal yang asing dalam hidup.
Mengeluh?
Ya pasti.... banyak revisi, banyak belajar.
Terus?
Ya.. kita harus belajar, harus bisa menghadapi kebaharuan, bisa mengikuti jaman, dan menjadi pemimpin masa depan
:)
diri
Jumat, 08 Juli 2022
PEMBAHASAN SOAL PROBLEM SOLVING
Halo Selamat Pagiiii
Masih ingatkan latihan soal 2 hari lalu? Apakah soal terseBut sudah terpecahkan dengan baik? Strategi apa yang kalian gunakan untuk menyelesaikannya?
Evelyn, Henry, and Al play a certain game. The player who loses each round must give each of the other players as much money as the player has at that time. In round 1, Evelyn loses and gives Henry and Al as much money as they each have. In round 2, Henry loses and gives Evelyn and Al as much money as they each then have. Al loses in round 3 and gives Evelyn and Henry as much money as they each have. They decide to quit at this point and discover that they each have 24 pesos. How much money did they each start with?
___________________________________________________________________________
Yuk diskusi:
Kita harus paham bahwa dalam masalah tersebut pada akhir cerita (they each have 24 pesos) dan kita tahu situasi awal dai pernyataan berikut (How much money did they each start with?). Ini adalah petunjuk bahwa kita menggunakan strategi #daribelakang. Lihatlah tabel dibawah ini.
|
Evelyn |
Henry |
Al |
End of round 3 |
24 |
24 |
24 |
End of round 2 |
12 |
12 |
48 |
End of round 1 |
6 |
42 |
24 |
Start |
39 |
21 |
12 |
Jadi? dari tabel diatas berapa banyak uang mereka masing-masing saat permulaan?
Apakah strategi kamu sama?
Apa yang kalian dapat dari masalah dan strategi yang ditawarkan?
Apa yang dapat kalian simpulkan?
:)
Sharing saja hehe
EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA JAWA TENGAH: INOVASI
PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN POTENSI KEARIFAN LOKAL MELALUI DESAIN
PEMBELAJARAN RELASI DAN FUNGSI DENGAN
KONTEKS TARI GAMBYONG BERBASIS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA
by Hartono
Matematika merupakan pengetahuan dasar berbagai disiplin ilmu dan juga dapat mengembangkan daya pikir manusia (Fajar, Sunardi, & Yudianto, 2018) serta dapat menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, banyak siswa yang beranggapan bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit, membosankan, menakutkan, dan tidak ada hubungannya dalam kehidupan sehari-hari (Lestari, 2019) karena tidak ada keterlibatan secara aktif dari siswa dalam pembelajaran matematika secara kontekstual. Padahal, matematika sebenarnya dapat dikontekstualkan dengan kehidupan sehari-hari bahkan memiliki hubungan erat dengan sumber kearifan lokal yaitu budaya (Maryati dan Prahmana, 2018) dan dijadikan sumber belajar (Putri, 2017). Matematika dan budaya dapat dikaitkan dengan menggunakan etnomatematika (Albanese & Perales, 2015).
Etnomatematika
merupakan suatu antropologi budaya yang mengandung konsep matematika yang tidak
hanya menggali nilai matematis dalam budaya saja, namun juga dapat
memperkenalkan, melestarikan, dan mengembangkan budaya dan kearifan lokal beserta
nilai-nilai yang terkandung didalamnya serta dapat meningkatkan motivasi
belajar (Astuningtyas, Wulandari & Farahsanti, 2017) dan pemahaman konsep (Jati,
Mastu, & Asikin, 2019). Pembelajaran matematika berbasis etnomatematika
bisa melalui penerapan Pendekatan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).
PMRI
merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan matematika
dengan kehidupan sehari-hari. PMRI dimulai dengan menvisualisasikan konteks
yang nantinya akan menuju ke bentuk formal matematika. Konteks dalam PMRI
digunakan sebagai titik awal pembelajaran dan sumber aplikasi belajar.
Pemilihan konteks dalam PMRI bisa menggunakan benda-benda konkret, kearifan
lokal dan budaya tertentu, atau sesuatu yang bisa dibayangkan oleh siswa
(Afriansyah, 2016) seperti penggunaan konteks tradisi dan kebiasaan masyarakat
(Nursyahidah, 2018, 2020; Aisyah, 2020), permainan tradisional (Nursyahidah,
2013, 2014; Edo, 2017), cerita rakyat dan legenda (Widyawati & Putri,
2016), bangunan bersejarah (Fachrurozi, 2018), dan lain sebagainya. Faktanya, PMRI
dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa (Nursyahidah, 2013, 2014,
2018, 2020; Fahrurozi, dkk, 2018 serta meningkatkan pemahaman konsep (Fitri
& Prahmana, 2018).
Dalam
penjelasan itulah, diperlukan inovasi pembelajaran berbasis kearifan lokal dengan
mengeksplorasi etnomatematika kemudian dibentuk desain pembelajaran dengan
Pendekatan Matematika Realistik Indonesia sebagai upaya meningkatkan pemahaman
konsep, minat, dan, motivasi belajar serta upaya melestarikan, mengembangkan, dan
mengeksplorasi kearifan lokal.
Jawa
Tengah sebagai salah satu provinsi di Indonesia memiliki banyak kearifan lokal yang masih populer sampai saat
ini seperti Kesenian Wayang, Tari Gambyong, Tari Serimpi, Ritual Kirab Seribu
Apem, Rumah Adat, Pertujukan Seni Sendratari Ramayana dan lain sebagainya.
Untuk kesempatan kali ini, berfokus pada eksplorasi Tari Gambyong untuk materi
Relasi dan Fungsi kelas VIII SMP.
Gambar 1 Eksplorasi Tari untuk beberapa konsep matematika Sumber
gambar: https://bobo.grid.id/read/08679077/tari-gambyong-tarian-tradisional-dari-surakarta
https://steemit.com/art/@arumndalu55/seni-tari |
Tidak hanya bangun
datar, garis, sudut, dan transformasi saja namun jika diekplorasi secara
mendalam, Tari Gambyong bisa digunakan sebagai sumber belajar relasi dan fungsi
karena bisa diterapkan sebagai starting
point untuk setiap indikator relasi dan fungsi. Sebagai contoh, pada Tari
Gambyong terdapat ragam gerak seperti gerakan tangan, kepala, kaki, dan badan.
Gerakan tangan terdiri dari gerakan nyekithing,
ngrayung, kebyok, kebyak, ulap-ulap, dan lain sebagainya. Gerakan kaki
seperti menthang, embat, debeg, dan
lain sebagainya. Hal inilah yang bisa
disebut himpunan gerakan tangan dan himpunan gerakan kaki yang mana himpunan
merupakan materi prasyarat dalam materi relasi dan fungsi. Selain itu siswa
juga bisa menghubungkan nama gerakan dengan keterangan yang tepat itulah yang
disebut relasi dan selanjutnya bisa ditemukan konsep fungsi. Berikut ini
gambaran dari relasi dan fungsi yang bisa ditemukan pada Tari Gambyong:
Dapat disimpulkan,
Tari gambyong bisa digunakan sebagai konteks berbasis Pendekatan Matematika
Realistik Indonesia untuk materi relasi dan fungsi. Sehingga bisa dibuat desain
pembelajaran terbaru berbasis kearifan lokal.
Dalam
pendesainan pembelajaran harus memperhatikan indikator relasi dan fungsi.
Adapun indikator relasi dan fungsi adalah sebagai berikut: 1) mendefinisikan relasi, 2)
menunjukkan suatu relasi dengan diagram panah, diagram kartesius, dan pasangan
berurutan, 3) mendefinisikan fungsi, 4) menunjukkan suatu fungsi dengan diagram
panah, rumus fungsi, grafik, tabel, dan pasangan berurutan, 5) menjelaskan
hubungan relasi dan fungsi, 6) menyelesaikan masalah berkaitan relasi dan
fungsi. Pendesainan ini berupa alur lintasan pembelajaran disebut Hypothetical
Learning Trajectory (HLT). HLT menjadi acuan dalam pelaksanaan pembelajaran
ada tujuan pembelajaran yang sesuai indikator, deskripsi aktivitas
pembelajaran, dan juga dugaan pemikiran siswa (Simon & Tzur, 2004).
Dugaan
lintasan belajar yang bisa diterapkan pada materi relasi dan fungsi dengan
konteks Tari Gambyong yaitu: 1) mengamati video interaktif Tari Gambyong yang
dikaitkan dengan relasi dan fungsi, 2) menemukan dua himpunan yang bisa
ditemukan dari video Tari Gambyong dan menjelaskan hubungannya, 3) menjelaskan
konsep relasi dan fungsi berdasarkan aktivitas sebelumnya dan menemukan
hubungan relasi dan fungsi, 4) menyajikan relasi yang ditemukan pada video
dalam diagram panah, diagram kartesius,
dan pasangan berurutan, 5) menyajikan fungsi yang yang
ditemukan dengan
diagram panah, rumus fungsi, grafik, tabel, dan pasangan berurutan,
dan 7) menyelesaikan masalah berkaitan relasi dan fungsi. Lintasan belajar
disusun dengan memperhatikan lima karakteristik PMRI (Zulkardi, 2010) yaitu menggunakan
konteks sebagai titik awal, mengembangkan model yang menjembatani matematika
konkret ke bentuk formal, kontribusi siswa, interaktivitas, dan keterkaitan konsep.
Lintasan ini dijelaskan secara detail pada lembar aktivitas siswa yang
diharapkan mampu membantu siswa dalam memahami materi, mengembangkan konsep,
dan aktif dalam pembelajaran.
Dari semua penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa inovasi pembelajaran dapat dilakukan dengan ekplorasi budaya dan kearifan lokal yang melalui desain pembelajaran berbasis Pendekatan Matematika Realistik Indonesia. Seperti Tari Gambyong yang dapat dijadikan sumber belajar untuk materi relasi dan fungsi. Pembelajaran berbasis budaya dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa serta meningkatkan pemahaman konsep. Selain itu, penggunaan kearifan lokal dalam pembelajaran matematika menjadi sarana untuk mengembangkan dan melestarikan kearifan lokal melalui pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Afriansyah, E. A. (2016). Makna Realistic dalam RME dan PMRI.
Lemma, 2(2), 145174.
Aisyah, F.,
Nursyahidah, F., & Kusumaningsih, W. (2020, October). Designing online
class learning of sine rule using ramadhan tradition context. In Journal
of Physics: Conference Series (Vol. 1663, No. 1, p. 012067). IOP
Publishing.
Albanese, V.,
& Perales Palacios, F. J. (2015). Enculturation with ethnomathematical
microprojects: From culture to mathematics.
Astuningtyas,
E. L., Wulandari, A. A., & Farahsanti, I. (2017). Etnomatematika dan
pemecahan masalah kombinatorik. Jurnal Math Educator Nusantara: Wahana
Publikasi Karya Tulis Ilmiah Di Bidang Pendidikan Matematika, 3(2),
111-118.
Edo, S. I., & Samo, D. D. (2017). Lintasan Pembelajaran
Pecahan Menggunakan Matematika Realistik Konteks Permainan Tradisional Siki
Doka. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 6(3), 311-322.
Fahrurozi, A., Maesaroh, S., Suwanto, I., & Nursyahidah,
F. (2018). Developing Learning Trajectory Based Instruction of the Congruence
for Ninth Grade Using Central Java Historical Building. JRAMathEdu (Journal
of Research and Advances in Mathematics Education), 3(2), 78-85.
Fajar, F. A.,
Sunardi, S., & Yudianto, E. (2018). ETNOMATEMATIKA PEMBUATAN KERAJINAN
TANGAN ANYAMAN BAMBU MASYARAKAT OSING DI DESA GINTANGAN BANYUWANGI SEBAGAI
BAHAN AJAR GEOMETRI. KadikmA, 9(3), 97-108.
Fajar, F. A.,
Sunardi, S., & Yudianto, E. (2018). ETNOMATEMATIKA PEMBUATAN KERAJINAN
TANGAN ANYAMAN BAMBU MASYARAKAT OSING DI DESA GINTANGAN BANYUWANGI SEBAGAI
BAHAN AJAR GEOMETRI. KadikmA, 9(3), 97-108.
Fitri, N. L., & Prahmana, R. C. I. (2018). Pembelajaran
luas segiempat untuk siswa kelas VII menggunakan Reallotment Activities. Jurnal
Review Pembelajaran Matematika, 3(1), 18-28.
Jati, S. P.,
Mastur, Z., & Asikin, M. (2019, February). Potensi Etnomatematika untuk
Mengembangkan Kemampuan Komunikasi Matematis. In PRISMA, Prosiding
Seminar Nasional Matematika (Vol. 2, pp. 277-286).
Lestari, P.
(2019). EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA TARI TRADISIONAL ZAPIN PENYENGAT
SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATEMATIKA SEKOLAH (Doctoral dissertation,
Universitas Maritim Raja Ali Haji).
Lestari, P.
(2019). EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA TARI TRADISIONAL ZAPIN PENYENGAT
SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATEMATIKA SEKOLAH (Doctoral dissertation,
Universitas Maritim Raja Ali Haji).
Maryati, M.,
& Prahmana, R. C. I. (2018). Ethnomathematics: Exploring the activities of
designing kebaya kartini. MaPan: Jurnal Matematika dan Pembelajaran, 6(1),
11-19.
Nurhasanah,
F., Kusumah, Y. S., & Sabandar, J. (2017). Concept of triangle: examples of
mathematical abstraction in two different contexts. IJEME-International Journal
on Emerging Mathematics Education, 1 (1), 53–70.
Nursyahidah, F. dkk. (2014). Instructional Design of
Subtraction Using PMRI Approach Based On Traditional Game. Proceeding the
2nd SEA-DR. ISBN No. 978-602-17465-1-6. Palembang.
Nursyahidah, F., & Putri, R. I. I. (2013). Supporting
First Grade Students' Understanding of Addition up to 20 Using Traditional
Game. Indonesian Mathematical Society Journal on Mathematics Education, 4(2),
212-223.
Nursyahidah, F., Saputro, B. A., & Rubowo, M. R. (2018).
Supporting second grade lower secondary school students’ understanding of
linear equation system in two variables using ethnomathematics. IOP Conf. Ser. Inter.
Cof. On Math., Sci, and Edu, 983, 012119.
Nursyahidah, F., Saputro, B. A., Albab, I. U., & Aisyah,
F. (2020). Pengembangan Learning Trajectory Based Instruction Materi Kerucut
Menggunakan Konteks Megono Gunungan. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika,
9(1), 47-58.
Putri, L. I.
(2017). Eksplorasi etnomatematika kesenian rebana sebagai sumber belajar
matematika pada jenjang MI. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 4(1).
Rudyanto, H.
E., HS, A. K. S., & Pratiwi, D. (2019). Etnomatematika Budaya Jawa: Inovasi
Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar. Jurnal Bidang Pendidikan
Dasar, 3(2), 25-32.
Sunandar (2018).PEMBELAJARAN
MATEMATIKA BERBASIS KEARIFAN. LOKAL.file:///C:/Users/acer/Downloads/5-79-1-PB%20(1).pdf (diakses 5 Januari 2021)
Syamsul, Chaidir (2017).Kearifan
Lokal Suku Bugis Di Sulawesi. http://chaidirsyamsul.blogspot.com/2016/12/kearifan-lokal-suku-bugis-di-sulawesi.html
(diakses 5 Januari 2021)
Widyawati, W., & Putri, R. I. I. (2016). Desain
Pembelajaran Sudut Menggunakan Konteks Rumah Limas di Kelas VII. JINoP
(Jurnal Inovasi Pembelajaran), 2(2), 437-448.
Zulkardi, Z., & Ilma, R. (2010). Desain Bahan
Ajar Penjumlahan Pecahan Berbasispendidikan Matematika Realistik Indonesia
(PMRI) Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 23 Indralaya. Jurnal
Pendidikan Matematika Sriwijaya, 4(2), 122133.
KETAWA NGAKAK BERSAMA LAGI
Pas 3 Bulan tidak menyentuh Blog. Semoga pembaca setia tidak merindukan saya yak. Wkwkwk. Saya menulis ini sambil raportan btw. Raport hasil...

-
Sebuah kalimat yang luar biasa: "The hardest battle in life is fighting yourself, to tell yourself ... you have to stay strong when eve...
-
Selamat malam semuanya. Bertemu lagi dengan blogger yang terkenal dikalangan sendiri wkwkwk. Banyak aktivitas hari ini, jadi menulis blognya...
-
"Sepertinya dia mulai rajin ngeblog." Mungkin kawan-kawanku disini berpikir seperti itu. Aku juga mikir gitu kok. Sepertinya baru ...