Liburan datang. Liburan datang. Akhirnya libur datang dengan segala kesenangan yang menyertai. Jangan lupa tugas-tugas harus diselesaikan. Laporan sumatif akhir jenjang, laporan yang lain, dan juga apa? Yap betul laporan membaca buku dalam blog. Sudah siap mengerjakan semua? Siap ah. Siap dong.
Membaca buku.
Pada pekan pertama libur kali ini, saya membaca buku atau lebih tepatnya novel dengan genre Fantasi Petualangan. Genre yang saya suka dan pasti akan nagih untuk membaca kelanjutan karena terlalu penasaran dengan apa yang sedang terjadi. Novel yang saya maksud adalah seriel Bumi dari Tere Liye. Penulis kenamaan di Indonesia dengan banyak karya yang pastinya keren- keren.
Seriel Bumi merupakan novel fantasi yang secara garis besar menceritakan petualangan 3 remaja di dunia paralel. Dunia yang penuh keajaiban, penuh dengan tantangan dan tak lupa penuh dengan kenangan yang indah maupun yang buruk. Tiga remaja tangguh dengan rasa penasaran yang tinggi, keteguhan hati, kekuatan yang luarbiasa, kesetiakawanan, dan ketulusan akan membawa pembaca novel menggali imajinasi secara mendalam.
Sesuai judul yang teman-teman baca, Ceros dan Batozar merupakan serial Novel Bumi jilid ke 5 setelah novel Bumi, Bulan, Matahari, dan Bintang. Pastinya seru dan banyak hal yang bisa diambil dari novel-novel ini. Mari berpetualangan di dunia paralel.
Kita Mulai resensi part 1 yak.
Sudah siap?
____________________________________________________________________________
Tiga remaja tangguh bernama Raib (dari Klan Bulan), Seli (dari Klan Matahari), dan Ali (dari Klan Bumi) yang memiliki kekuatan dahsyat telah berpetualang di tiga klan yaitu Bulan, Matahari, dan Bintang. (Detail kekuatan dan petualangan mereka, teman-teman bisa membaca novel sebelum novel "Ceros dan Batozar").
Tak terasa tiga remaja ini duduk di kelas 11. Perjalanan demi perjalanan mereka lalui bersama. Senang, susah, dipenjara sampai hampir binasa. Setelah berpetualangan di dunia paralel, mereka harus menuntaskan tugas mereka sebagai pelajar di Bumi. Seperti sekolah pada umumnya, pada kelas 11 diadakan karyawisata sebagai salah satu cara untuk melihat dan merasakan penerapan ilmu pada dunia sehari-hari. Kata lain, pembelajaran bermakna. Sekolah Raib cs mengadakan karya wisata ke peninggalan kuno diluar kota mereka yang pasti banyak pelajaraan yang bisa diambil oleh siswa-siswa tersebut melalui kegiatan yang dilaksanakan.
Hari menjelajah bangunan kono telah datang. Semua senang dan menikmati karyawisata, kecuali manusia jenius Ali. Siswa ini lebih menyukai petualangan atau membuat ekperimen alat canggih dibandingkan dengan harus melihat relief bangunan kono yang membosankan. Sepanjang perjalanan menggerutu dan menyesali keikutsertaan dalam acara. Raib dan Seli hanya sabar menanggapi teman unik tapi jenius mereka.
Mau tak mau, mereka bertiga harus bersama rombongan untuk menyelesaikan karyawisata.
Tiba-tiba.... Datanglah sinyal-sinyal yang amat kuat dari alat ciptaan Ali. Hah alat apa? Manusia jenius ini memang sering membuat alat-alat yang canggih tidak hanya bisa berguna di bumi tetapi juga di dunia paralel. Di saat karyawisata pun dia membawa alat-alat ciptaannya. Untuk jaga-jaga katanya. Masuk akal juga sih. Sungguh jenius sekali siswa ini. Seli dan Raib menanyakan sinyal apa yang ditangkap oleh alatnya Ali. Dan ternyata sinyal yang ditangkap bukan berasal dari bumi melainkan dari dunia paralel yang belum mereka tahu sebelumnnya. Panik dong mereka. Bagaimana kalau sinyal itu dari musuh yang tak terduga dan akan menyerang bumi. Sinyal dengan skala 10. Kuat sekali.
Tak hanya jenius, Ali satu-satunya cowok ditongkrongan juga memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar. Melihat dan mendengar hal baru sinyal penasaran Ali semakin kencang dan ingin menelusuri lebih lanjut.
Ily pun datang. Ily? Apa itu? Ily adalah kapsul terbang buatan sang jenius Ali yang bisa digunakan untuk membawa mereka berpetualang dengan kecepatan yang luarbiasa. Kapsul Ily memiliki kekuatan yang sangat keren perpaduan dari 3 klan (Matahari, Bulan, Bintang). Ily inilah yang menemani mereka selama berpetualangan di Klan Bintang. Kenapa namanya Ily? Nama Ily diambil dari salah satu teman mereka dari klan Bulan yang mengorbankan diri untuk keselamatan bersama saat mereka berpetualangan di klan Matahari. Sosok yang tangguh, disiplin, dan juga setiakawan.
Ali si manusia penasaran, segera mengajak dua teman baiknya untuk menaiki Ily dengan tujuan mencari sumber sinyal yang didapat. Raib dan Seli walaupun sempat ragu-ragu tetap saja menemani Ali. Mereka pun segera mencari sumber sinyal tersebut.
Petunjuk demi petunjuk mereka dapatkan, ternyata ada bangunan yang simetris di bawah bangunan kuno yang mereka kunjungi untuk karyawisata. Apakah itu bagian dari klan bintang? Yang kehidupannya ada di bawah permukaan bumi? Entahlah. Dengan sensor-sensor yang dimiliki kapsul Ily, akhirnya mereka menemukan jalur yang mengarah ke bangunan dasar bumi tersebut. Jalur tersebut ada di palung laut. Dan tak mungkin ada seorang manusia pun yang bisa menemukan jalur tersebut walaupun dengan alat secanggih apapun, kecuali alat-alat dari dunia paralel. Jalur tersebut juga dibangun sedemikian hingga agar tak dimasuki air laut. Ilmu fisika banyak tersinggung pada novel-novel serial bumi ini.
Mereka mulai berpetualangan mencari asal sinyal kuat tersebut. Dan sampailah mereka ke tujuan. Sebuah bangunan simetris, dengan danau dibagian bawah, dan disampingnya ada hutan yang sangat indah. Bangunan di dalam bangun berbentuk setengah bola. Sangat indah. Bagian depan dari bangunan ini terdapat patung manusia dengan kepala badak bercula empat dengan membawa tongkat. Sangat besar, kuat, tetapi menyeramkan. Seolah patung itu sebagai penjaga dan akan menyerang siapa saja yang berusaha memasuki kawasan.
Mereka mengitari tempat yang indah itu dengan Ily. Ali manusia jenius dengan mengobservasi saja sudah dapat menyimpulkan bahwa tempat yang mereka kunjungi memiliki siklus pergantian siang dan malam yang bergitu cepat hanya 1 jam saja. Siang malam, siang malam. Berganti begitu cepatnya.
Matahari pun tenggelam, hari mulai gelap. Tiba-tiba Ily dihantam oleh sesuatu yang begitu kuat dan terlempar, terbanting.
Apa sesuatu yang menyerang mereka?
Apakah mereka akan selamat?
Bagaimana nasib petualangan mereka?
Akankah yang menyerang mereka adalah Sang Tanpa Mahkota, musuh bebuyutan seluruh klan?
Tunggu terusannya di Part 2 dadadadaddadada.
Ali si manusia penasaran, jadi ingat kata kepo😅
BalasHapusAli tipe observen yaa
BalasHapusSudah seperti resensi kak, kerennn sekalii
BalasHapus