Pertanyaan kedua

Pagi ini, guru kami, Bu Capri mengirimkan sebuah video yang sangat inspiratif yaitu seorang gadis Indonesia yang menjuarai ajang pencarian bakat di luar negeri. Dari video tersebut, gadis terebut pernah mengikuti ajang pencarian bakat yang serupa didalam negeri tetapi ulan rejeki mungkin dan belum menjuari ajang tersebut. Komentar-komentar juri diajang terebut juga diberikan, mungkin saat itu penampilannya kurang maksimal jadi komentarnya terkesan kurang baik. Namun apa yang dilakukan oleh anak itu? Dia mungkin selalu belajar dari kesalahan dan memperbaiki diri. Dia mengikuti ajang pencarian bakat diluar negeri. Dan akhirnyaaaaaa. Juara. Proses panjang pasti dilalui, seperti latihan dan lain sebagainya. mungkin secara singkatnya "Kau akan menemukan puncak kesuksesanmu, diwaktu dan tempat yang tepat. Tentu dengan diiringi proses didalamnya". 

Terus kita sebagai guru apa yang bisa dilakukan untuk siswa kita yang berkaitan dengan video diatas? Tentu kita sebagai guru menginginkan kesuksesan dan hal terbaik untuk semua siswa. Kegagalan pasti mereka pernah rasakan. Seperti saat pertandingan bola, tak melulu mereka menang, tetapi juga mengenal apa itu kekalahan. Pasti merasakan down, kecewa. Sebagai guru, sebagai walikelas secara spesifiknya, apa yang saya lakukan? Saya berusaha terus menyemangatinya dan juga memberikan motivasi motivasi kecil untuk mereka. 

Terkadang mereka tak semangat belajar karena kelelahan dalam latihan, tapi apa yang saya lakukan? Terutama dikelas saya dikelas X blue, saya selalu memberikan arahan dan  motivasi mereka. Ada yang memang tak tertarik sekolah? Terus apa yang saya lakukan? Saya memberikan pandangan-padangan kepada mereka dan memberikan kesempatan mereka untuk merenungi apa pentingnya sekolah (diluar hanya mendapatkan ijazah). Terus mereka ada yang bilang, "saya gak bisa matematika pak". Apa yang saya lakukan? "air hujan saja lama kelaman bisa menembus pertahanan batu yang keras itu" Sedikit demi sedikit dengan latihan semua akan bisa. 

Terkadang mereka juga bilang "saya gak bisa membuat itu", saya bilang "coba dulu, nanti juga tahu hasilnya" dan taraaaa mereka ternyata bisa melakukan segala hal dengan sedikit motivasi dan arahan arahan yang benar. Contohnya mereka mampu melaksanakan projek projek yang dirancang dari sekolah, seperti drama, lomba memasak, komposting, pengolahan sampah anorganik dll. 

DAN.....

ternyata "We can". Semangat untuk kita seua :)