Sabtu, 16 Juli 2022

Nyaman

"matematika pak"? "Ya donk"

Percakapan singkat yang sering terjadi saat memulai pembelajaran. Mereka nampak tak menyukainya. Sulit katanya, bingung katanya, males katanya.

Clinggggggg ......
Kan ku sulap mereka merubah stigma itu. Sesuatu yang abstrak seperti matematika memang sulit kalau tak dijembatani dengan sesuatu yang kontekstual. Harus ada bayangan dan pengalaman yang pernah dirasakan siswa sebelum menuju sesuatu yang abstrak.

Buat nyaman dulu,
Buat mereka asyik dulu dengan kita dan mapel kita, sesuatu yang disenangi akan mudah diingat.
Permainan kecil dulu, seru seruan dulu, untuk membangkitkan semangat mereka.

Mulai dengan konteks.
Tak melulu rumus yang dikasih, tetapi menggunakan konteks adalah sesuatu yang perlu. Banyak hal di kehidupan yang dapat digunakan untuk memahami konsep matematika. Seperti yang pernah saya tulis disebuah artikel, suatu kearifan lokal dapat digunakan untuk belajar matematika. Seperti rumah adat joglo untuk belajar garis dan sudut, tradisi sedekah laut untuk belajar himpunan, permainan ular naga untuk belajar peluang. Contoh lain, dadu ular tangga bisa belajar peluang. Tidak hanya sesuatu yang konkret tetapi juga sesuatu yang dapat dibayangkan bisa digunakan sebagai starting point belajar matematika.

Pembelajaran jangan lupa melibatkan siswa untuk menanya, menjawab, menemukan. 

Seru tapi tujuan belajar juga tercapai.
:)





2 komentar:

  1. Saya pribadi sulit mengerti matematika, tidak begitu menyukainya waktu sekolah dulu. Mungkin Bapak bisa mengubah stigma itu agar semuanya "doyan" matematika

    BalasHapus
  2. Mungkin bisa dicoba peluang pemakaian seragam SPSS berdasarkan warna😊

    BalasHapus

YUK REFLEKSI,,,

 APAKAH KITA SUDAH MENJADI GURU YANG BAIK? APAKAH KITA SUDAH MENJALANI NILAI-NILAI KODE ETIK? APAKAH KITA SUDAH DISIPLIN, ADIL, PROFESIONAL ...